Oleh: Jumasran
(Penghulu pada KUA Kecamatan Wawotobi Kab. Konawe)
Idul Adha merupakan perayaan penting bagi umat Muslim yang diperingati dengan berbagai kegiatan, salah satunya adalah ibadah qurban. Kegiatan ini tidak hanya memiliki makna spiritual, tetapi juga dapat memberikan dampak positif bagi pembentukan karakter dan pengembangan nilai-nilai pada anak-anak. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana pengalaman melaksanakan ibadah qurban dapat berkontribusi pada proses tersebut.
Berbagi dan Berempati
Salah satu nilai utama dalam ibadah qurban adalah berbagi dengan sesama. Anak-anak dapat dilibatkan dalam proses penyembelihan, pembagian, dan pendistribusian daging qurban. Melalui pengalaman ini, anak-anak dapat belajar tentang pentingnya berbagi, membantu orang lain, dan peduli terhadap sesama (Nurlaili, 2019). Selain itu, anak-anak juga dapat mengembangkan rasa empati dan simpati terhadap mereka yang kurang beruntung.
Menurut Sari (2020), melibatkan anak-anak dalam ibadah qurban dapat membantu mereka memahami konsep berbagi dan merasakan kebahagiaan saat melihat orang lain menerima manfaat dari qurban yang mereka lakukan. Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya berbagi dan membantu sesama.
Akhlak Mulia dan Tanggung Jawab
Selain berbagi dan berempati, ibadah qurban juga dapat menanamkan nilai-nilai akhlak mulia pada anak-anak. Misalnya, dalam proses penyembelihan hewan qurban, anak-anak dapat belajar tentang pentingnya memperlakukan hewan dengan baik, tidak menyakiti dan melaksanakan sesuatu dengan penuh tanggung jawab (Harahap, 2021).
Menurut Syafiq (2018), pembiasaan anak-anak untuk terlibat dalam ibadah qurban dapat membantu mereka mengembangkan sifat-sifat positif, seperti kesabaran, ketelitian dan kepedulian. Nilai-nilai ini kemudian dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga berkontribusi pada pembentukan karakter yang baik.
Peran Orang Tua dan Sekolah
Untuk memaksimalkan dampak positif ibadah qurban bagi pendidikan anak, peran orang tua dan sekolah sangat penting. Orang tua dapat melibatkan anak-anak secara aktif dalam kegiatan qurban, serta menjelaskan makna dan hikmah di baliknya (Kementerian Agama RI, 2021). Sekolah juga dapat mengintegrasikan nilai-nilai qurban ke dalam kurikulum dan kegiatan pembelajaran, sehingga anak-anak dapat memahami dan mengamalkannya.
Kesimpulan
Pengalaman melaksanakan ibadah qurban dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pembentukan karakter dan pengembangan nilai-nilai positif pada anak-anak. Melalui praktik berbagi, berempati dan menanamkan akhlak mulia, ibadah qurban dapat menjadi sarana yang efektif untuk mendidik generasi muda yang berakhlak baik dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.
Referensi:
- Kementerian Agama Republik Indonesia. (2021). Buku Panduan Perayaan Idul Adha. Jakarta: Kemenag RI.
- Nurlaili, D. (2019). Peran Orang Tua dalam Menanamkan Nilai-Nilai Qurban pada Anak. Jurnal Ilmiah Sustainable, 1(2), 45-58.
- Sari, R. P. (2020). Implementasi Nilai-Nilai Qurban dalam Pembentukan Karakter Anak. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 11(1), 89-100.
- Syafiq, A. (2018). Pendidikan Anak dalam Perspektif Islam. Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 167-184.
Harahap, R. H. (2021). Optimalisasi Perayaan Idul Adha dalam Membangun Kepedulian Sosial Anak. Jurnal Pendidikan A